Faksi Rumah Sakit UNS Solo menyanggah lima PNS Pemerintah
kota Solo positif Covid-19 waktu turut latihan pemungutan swab di rumah sakit
mereka. Faksi RS UNS cuma mengadakan training untuk tenaga medis internal serta
tidak menyertakan benar-benar tenaga medis di luar.
Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS dr. Tonang Dwi Ardyanto
mengklarifikasi kabar awalnya yang dimuat di merdeka.com tentang lima ASN
Pemerintah kota Solo positif Covid-19 waktu turut latihan di RS UNS.
"Dengan adanya ini kami sebagai Juru Bicara Satgas
Covid-19 RS UNS mengatakan dengan tegas jika yang bukti yang berlangsung ialah:
Tidak ada training pemungutan swab untuk tenaga di luar RS UNS yang dikerjakan
di RS UNS. RS UNS sampai sekarang ini cuma melakukan training spesial untuk
internal pegawai RS UNS," kata Tonang lewat info tercatat yang diterima
merdeka.com, Senin (1/6).
Ia menerangkan, tempat RS UNS cuma untuk pemeriksa hasil
swab PCR serta bukan untuk pemberi training, ditambah lagi untuk tempat
tertularnya ke-5 ASN itu.
"Demikian klarifikasi kami, untuk menerangkan duduk
permasalahan yang sebetulnya hingga diinginkan tidak memunculkan
kekhawatiran," tandas Tonang.
Kabar ini sekaligus juga mengklarifikasi serta adalah hak
jawab dari faksi RS UNS Solo atas kabar berjudul 'Ikut Latihan Swab Tes di RS
UNS, 5 ASN Pemerintah kota Solo Positif Covid-19'
Awalnya, sekitar 5 perangkat sipil negara (ASN) di
lingkungan Pemerintah Kota (Pemerintah kota) Solo terverifikasi positif
Covid-19. Dari jumlah itu empat orang adalah tenaga medis serta seorang yang
lain pegawai Dinas Sosial. Ke-5 ASN itu sekarang ini dirawat di RSUD Bung
Karno.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih
membetulkan info itu. Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab di RS
UNS dipastikan positif. Mereka terverifikasi positif dari spesimen hidung serta
tenggorokan yang selanjutnya dites dengan cara PCR di laboratorium RS Kampus
Sebelas Maret (UNS).
"Jadi antar nakes sama-sama ambil swab spesimen.
Hasilnya diketahui ada 4 yang terverifikasi positif," tutur Siti, Senin
(1/6).
Faksinya langsung lakukan tracing pada 5 ASN itu. Termasuk
juga lakukan swab tes pada orang yang kontak langsung serta yang sempat
bergesekan dengan beberapa pasien terverifikasi.
"Untuk kepentingan tracing, kami telah bekerjasama
dengan dinas kesehatan asal beberapa pasien terverifikasi. Keluarga mereka
telah kita kerjakan swab, hasilnya masih menanti," tuturnya.
Faksinya bekerjasama dengan Dinkes tempat mereka tinggal
untuk dilaksanakan tracing disekitar rumah. Menurut dia, ke-5 ASN itu
keadaannya sehat serta digolongkan orang tanpa ada tanda-tanda (OTG).
Siti memberikan tambahan, faksinya langsung juga lakukan
tracing serta mengkarantina mandiri rekanan kerjanya. Dia menyebutkan, ada
seputar 40 orang yang diisolasi sambil tunggu hasil swab. Dia akui belum tahu
sumber penyebaran ke-5 ASN itu.
"Saya belum mengetahui apa terkena dalam tempat
bekerja, apa waktu belanja, terkena dari rumah nya atau di jalan kami belum
mengetahui. Rekanan kerja sekantor ASN Dinsos juga kami meminta isolasi
mandiri," terangnya.
Disamping itu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) dalam
tempat terpisah sampaikan, berdasar data Pemerintah kota Solo, sesuai dengan
KTP 5 ASN itu bukan masyarakatnya. 2 orang adalah masyarakat Kabupaten
Sukoharjo, 2 masyarakat Karanganyar, serta seorang yang lain asal Klaten.
Hingga jumlah masyarakat Solo yang terverifikasi tidak berubah, yaitu 34 orang.
Strategi Menang Taruhan Mix Parlay
"Keseluruhan jumlah masyarakat Solo yang positif sampai Senin siang masih sama, yaitu 34 orang. delapan orang dirawat, 22 pulih, serta 4 wafat. Penambahan satu pasien berlangsung pada Pekan lalu," tandas Rudy.